Pembangunan Perikanan Nasional Harus Pertimbangkan Kesehatan Ekologi Laut
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo Foto : Oji/mr
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyarankan agar pembangunan perikanan nasional Indonesia dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan kesehatan ekologi, dengan meminimalkan gangguan yang menghambat keanekaragaman, struktur dan fungsi ekosistem.
Dan yang tak kalah penting menurur Bamsoet, sapaan akrabnya, harus dikelola dan dioperasikan secara adil dan bertanggung jawab, sesuai dengan hukum dan peraturan lokal, nasional dan internasional. Dengan pengelolaan laut secara baik, diharapkan bisa memberi keuntungan bagi nelayan dan masyarakat pada umumnya.
"Sehingga menguntungkan para nelayan lokal karena hasil tangkapan mereka meningkat, yang pada gilirannya juga meningkatkan konsumsi ikan nasional. Saat ini produksi perikanan tangkap laut Indonesia mencapai 6,7 juta ton dengan konsumsi nasional 50,69 Kg/kapita. Kedepan akan terus kita tingkatkan agar produksi mencapai 10 juta ton lebih dan konsumsi mencapai 90 Kg/kapita," papar Bamsoet saat menjadi Keynote Speaker Seminar Nasional Road Map Pembangunan Perikanan Nasional 2020-2024, di Jakarta, Rabu (31/07/19).
Selain itu, DPR RI mengharapkan agar pembangunan berkelanjutan sektor perikanan tidak hanya mencukupi kebutuhan konsumsi domestik saja. Tetapi juga memiliki nilai tambah yang tinggi dan kompetitif karena dihasilkan dari sumber yang terjaga dan berkelanjutan.
Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2014-2016 ini juga mengingatkan bahwa perubahan iklim sangat mempengaruhi pembangunan berkelanjutan sektor perikanan dan kelautan. Ancaman perubahan iklim dan kenaikan suhu laut akan mempengaruhi arus migrasi ikan dan stok ikan.
"Peran pemerintah, akademisi, praktisi, riset dan sains sangat dibutuhkan untuk memberikan solusi dalam meminimalisir ancaman perubahan iklim tersebut. Kita memang tak bisa melawan alam, namun kita bisa menciptakan keseimbangan alam," tandas Bamsoet. (eko/es)